Jumat, 20 November 2009

KLAIM TERHADAP ISU 2012


LOGIKA YANG PATAH TENTANG 2012
Disusun oleh: Idham Kholid
20 November 2009


Saat ini kita diajak berpikir oleh mereka yang telah mengklaim bahwa Nibiru, Planet yang telah ditemukan oleh bangsa Sumeria Tengah sedang melaju kencang menuju bumi. Banyaknya perubahan penomena alam yang tidak biasa saat ini kemudian dikait-kaitkan dengan akan terjadinya akhir dari kehidupan. Artinya apa, bahwa kehancuran global di bumi ini akan terjadi. Tidak hanya itu isu kehancuran bumi juga diperkuat dengan system penanggalan dan peramalan suku Maya kuno yang berakhir di bulan Desember tanggal 21 tahun 2012, dan yang tidak kalah menghebohkan lagi bahwa prediksi mentah ini dengan begitu cepat menjadi isu public setelah di buatnya film oleh Ronald Emmeric tentang kehancuran global di 2012 yang barhasil menyedot perhatian banyak kalangan diseluruh dunia sampai kepada kita di Indonesia.

Yang menjadi pertanyaan bagi saya saat ini adalah, apakah benar adanya planet Nibiru, serta dengan cara apakah bangsa Sumeria Tengah itu menemukan keberadaan planet tersebut …..? sedangkan menurut NASA beberapa waktu lalu dalam situsnya memberikan statement tentang tidak adanya Planet Nibiru atau planet X dan planet Eris apapun namanya yang saat ini tengah mendekati bumi, meskipun ada kata NASA maka itu akan dapat dilihat oleh seluruh astronot dengan mata telanjang. “Ini hanya hoax internet yang tak ada dasar untuk mendukung klaim tersebut” kata NASA.

Ada pendapat mengatakan jika itu benar maka akan terulang sejarah evolusi terbesar dalam sejarah kehidupan seluruh makhluk bumi seperti yang terjadi di 65 juta tahun lalu, disaat komet dan asteroid yang bertabrakan dengan bumi hingga mengakibatkan dinosaurus musnah.. tapi itu tidaklah mungkin terjadi untuk kesekian kalinya, kenapa karena saat kehidupan dinosaurus kerak bumi saat itu sedang dalam pembentukan yang mengakibatkan suhu panas yang saaangat tinggi hingga mengakibatkan hancurnya lapisan bumi.

Mungkin pendapat-pendapat diatas adalah bentuk dari kerangka berpikir mereka yang menjadikan logika sebagai kekuatan yang sempurna, atau mungkin mereka “para Ilmuan” sedang berkompetisi dalam memecahkah misteri penomena alam yang sedang terjadi dengan bentuk penafsiran mereka masing-masing, dan bisa juga klaim tentang 2012 hanya strategi market dari sekelompok orang untuk mengeruk keuntungan dengan diciptakannya isu tentang kehancuran global….?

Bagi saya terjadinya hari akhir itu tidak bisa dikaitkan dengan logika setinggi apapun, karena sulit bagi kita atau mereka yang memiliki kejeniusan tinggi untuk dapat menjawab misteri hari akhir. Dan perlu di ingat bahwa manusia itu bukanlah makhuk yang paling tahu, namun sebaliknya bahwa manusia itu hanyalah makhluk yang memiliki rasa ingin tahu dan tidak lebih tahu dari Maha Yang Lebih Tahu...

terimakasih

Senin, 09 November 2009

Apakah Kejujuran Masih Dipinta...?


Amatlah mahal kejujuran di Negeri ini, sampai-sampai kejujuran di ibaratkan seperti barang yang sudah tidak lagi dibutuhkan orang. Anehnya kenapa kejujuran selalu ditempatkan di tempat yang paling tertinggi di Negeri ini..? semua orang-tua,muda,dari pejabat yang paling rendah hingga pejabat palingtinggi senantiasa menjadikan kejujuran sebagai senjata pamungkas dalam berbicara, dalam setiap retorika mereka.

Namun sedikit dari apa yang mereka ucapkan itu satupun tidak terlihat maksud dan makna kejujuran sesungguhnya. apakah itu yang dinamakan kejujuran yang fungsinya hanya untuk diucapkan namun tidak patut untuk dijalankan...?

apakah arti kebenaran jika ternyata kebenaran itu dipalsukan...?
Apalah fungsi adanya sebuah kekuasaan jika hanya memanfaatkan kebenaran,kejujuran,dan keadailan hanya untuk tujuan dan kepentingan kekayaan...?

yang ada jika semua kebenaran,kejujuran serta keadilan di Negara ini digunakan untuk kepentingan di atas tidaklah mustahil akan lahir firaun-firaun baru di Negara ini.

Indonesia adalah sepenggal Surga yang dititipkan oleh Sang Pencipta Jagad untuk di jaga keindahannya,kekayaaannya, serta kelangsungan didupnya. secara tidak langsung titipan itu merupakan amanat terbesar yang semestinya bisa dilindungi dan dipelihara dengan baik.

Yang sekarang Aku tanyakan adalah "masih adakah nurani yang tertanam kokoh di dalam hati-hati para pemimpin yang telah diamanatkan oleh bangsa ini untuk berbuat jujur dalam bertindak.? apakah begitu tipis perbedaan antara kejujuran dan kebohongan sehingga saking tipisnya sulit untuk bisa dibedakan..?

Para pemimpinku yang terhormat jujur adalah obat untuk dapat menyembuhkan penyakit kebuasan. jujur adalah penawar racun-racun yang dapat mematikan hati, karena apabila hati ini,hatiku,hati anda, hati kita semua pemimpin-pemimpin kami, maka matilah semua yang ada. Artinya jika hati-hati para pemimpin kita telah mati, maka tidak lama lagi kitapun akan mati. Mati dalam kemiskinan, mati dalam kebodohan dan mati dalam segala asfek kehidupan.

Satu hal yang penting untuk kita semua sadari...bawah rakyat semakin cerdas dalam menganalisa kisruh-kisruh setiap kejadian dalam pemerintahan,karena negara Indonesia saat ini adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi, negara yang bukan lagi sebuah rezim seperti sepuluh tahun yang lalu, disaat Soeharto menjadi presidennya.

bahwa hal yang perlu diperbaiki di Negeri ini ada tiga lembaganya yaitu:
1. Lembaga Hukum dan Kejaksaannya
2. Lembaga Kepolisiannya,
3. Lembaga Pemberantasan Korupsinya (KPK)

Jika tiga lembaga ini bisa melakukan tugas-tugasnya dengan baik dan menjunjung tinggi rasa Nasionalisme, nilai keadilan,kebenaran dan kejujuran serta ditambah dengan pemimpin yang bukan penjilat, maka Indonesia tidak perlu lama-lama menjadi negara yang maju, lima sampai sepuluh tahun perubahan itu akan dapat dirasakan oleh semua rakyat Indonesia...

Wassalam
Idm.

MAKNA FILOSOFIS DALAM HIDUP


Apakah ini yang disebut dengan kehidupan yang selalu dikaitkan dengan sebuah kekejaman?
Apakah bisa dikatakan sebuah perubahan jika telah memakan korban?
Apakah ada di dunia ini manusia yang tidak pernah mengalami masalah, dan apakah benar setelah masalah satu hilang akan datang masalah-masalah lainnya?

Saudara kehidupan adalah proses panjang yang mengerikan untuk menuju satu tujuan yang membawa kita kepada puncak tertinggi yaitu kebahagiaan! Dunia? Atau akhirat?.

Hidup juga dapat diibaratkan seperti seorang pendaki yang ingin menaklukkan puncak gunung merapi. Melihat indahnya laut, indahnya rumah penduduk dari atas langit, indahnya alam dan sejuknya udara sambil ditemani secangkir kopi hangat. Mungkin itulah pandangan kita pertama ketika ingin memulai perjalanan dalam hidup ini saat kita belum mengenal arti kehidupan, ketika kita ditanya oleh orang tua kita atau guru pada saat kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar. "Idham apa cita-cita kamu kalo sudah besar nanti? Maka si Idham kecil pun menjawab dengan kepolosan dan keluguannya! "saya ingin menjadi ABRI bu, biar kalo ada penjahat aku tembak" namun apakah ketika Idham kecil itu besar dengan seenaknya bisa menjadi Tentara lalu dengan mudah menangkap penjahat? Tidak! Ada proses penggemblengan yang harus di ikuti untuk mendapat pengakuan sebagai ABRI. Begitu juga sama dengan perjalanan sang pendaki gunung Merapi untuk menempuh puncak tertinggi membutuhkan tekad yang kuat, berani melawan ketakutan, terpaan badai, menerangi kegelapan malam setelah mentari tenggelam dengan pelita rembulan.

Jika pendaki berhasil melewati rintangan mungkin mereka akan sampai pada puncak tujuan dengan rasa bangga dan sangat bahagian sambil berkata "akhirnya aku sampai juga". Setelah mencapai kebahagian apakah seorang pendaki itu selalu merasakan kebahagiaan tanpa ada rasa bosan setiap hari melihat itu dan itu melulu? Apakah ketika pendaki itu bosan itu bukan sebuah masalah baru? Itu mungkin bisa terjadi, kalo bagi para pendaki, namun bagi orang yang mencapai kebahagian dengan kelimpahan harta bisa saja mereka tidak merasa bosan dengan banyaknya harta. Begitu juga bagi kalangan kaum sufi misalnya, ketika mereka sudah memcapai kenikmatan dalam ibadah mereka pun tak mau meninggalkan kenikmatan itu sedetik pun,tak kalah menariknya bapa saat pelantikan Kabinet Jilid II Presiden teripilih Bangsa ini Babang Susilo yudhoyono mengatakan kira-kira begini katanya "setelah meraih kesuksesan besar maka bukan berarti tidak akan menghadapi masalah baru" begitu katanya. jadi apakah mereka bisa mengalami masalah setelah berada di puncak kebahagiaan? Jawabannya adalah ada pada pendapat dan penafsiran kita masing-masing, yang pasti masalah itu adalah faktor alamiayah bagi setiap individu dari kita semua...!


Idham, 13 Februari 2009