Minggu, 14 Februari 2010

Minggu, 14 februari, 2010


Valentine`s Day : “Haul”-nya Seorang Pendeta





MUKADDIMAH
Umat Islam di Indonesia, khususnya warga NU, selalu mengadakan Haul dalam rangka mengenang sejarah atau biografi seorang yang ditokohkan. Acara itu diisi dengan pembacaan kalimat tayyibah, tahmid, tahlil. bahkan tidak jarang juga diisi dengan pembacaan maulid serta ceramah agama dari pemuka-pemuka agama yang hadir di situ. Oleh sebab itu, momentum Haul selalu dinanti oleh umat Islam dengan tujuan, menapaktilasi dan meneladani rekam jejak perjuangan orang yang di-Haul-i.
Akan tetapi, saat ini, peringatan Haul bukan hanya monopoli umat Islam semata. Dalam beberapa tahun belakangan, ada acara yang terlihat lebih semarak dan membahana suasananya yaitu peringatan Valentine`s Day (V-Day).
V-day sering diidentikkan sebagai hari kasih sayang; hari menumpahkan segala perasaan kepada kekasih yang dicintai. Banyak cara dilakukan untuk menambah semarak acara V-Day, di antaranya, acara dansa-dansi, pemberian coklat, hadiah bunga, memakai pakaian serba berwarna merah muda. Lebih dari itu, momen ini juga dijadikan ajang pembuktian ‘cinta’ yang memuakkan dengan free sex. Sungguh sebuah peringatan hari kasih sayang yang berbahaya. Terlebih yang menjadi korban dari intervensi budaya negatif ini adalah para pemuda (muslim) tumpuan agama.
Yang lebih menyedihkan, ternyata acara V-Day mendapat promosi besar-besaran dari berbagi media massa. Tidak ketinggalan pula Mall-mall dan pusat-pusat perbelanjaan juga bersolek dengan mengemas acara bertema kasih sayang. Dari semua itu, kita mesti waspada, sebab V-Day merupakan salah satu ritual yang diupacarai demi mengenang kematian seorang pendeta. Untuk itu, kita harus mengetahui latar belakang V-Day, hukum merayakannya dan dampak dari perayaan itu sendiri.
SEJARAH V-DAY
Banyak versi mengenai V-Day. Versi-versi itu berkembang seiring dengan perjalanan waktu.
Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan ‘Feast of Lupercalia.
Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu.
Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya.
Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah ini.
Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta tersebut.
Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia, tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari.
Dan karena Lupercalia dimulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.
Meskipun demikian, masih banyak versi terkait sejarah V-Day. Latar belakang V-Day bisa disimak di dalam The World Encyclopedia, dan The Chatolic Encyclopedia Vol. XV
MENGGAPAI CINTA SEJATI
Adalah sebuah ilusi hidup tanpa cinta. Kata seorang sastrawan ‘sufi’ Indonesia, Kuswaidi Syafi`i (2003 : ix), cinta merupakan cahaya segala amal, bobot segala upaya, pamor segala tindakan. Cinta pastilah senantiasa muncul melalui segelintir orang pilihan-Nya, sebab cinta sampai kapan pun tetaplah merupakan satu-satunya pilihan hidup yang ideal, yang sanggup menyuguhkan kebeningan dan kesegaran batin, yang mampu meneruskan estafet nilai-nilai kemanusiaan universal, yang bisa memperkukuh nilai-nilai kemanusiaan universal, yang bisa memperkukuh tali sambungan dengan-Nya. Karena itu, lanjutnya, hidup tanpa cinta pasti menjadi ambruk.
Persoalannya, bagaimana cara menyalurkan cinta pada tempat yang sebenarnya. Mahkota cinta sering ditaruh dengan sekenanya. Atas nama cinta dua insan yang berlawanan jenis saling memadu kasih yang menjijikkan di hotel kelas melati hingga hotel berbintang, atas nama cinta sepasang kekasih yang sedang kasmaran menyalurkan syahwatnya tanpa ikatan pernikahan, atas nama cinta pula si gadis merelakan kesuciannya direngut oleh pacar “berhidung belang”. Padahal, banyaknya perilaku menyimpang dalam mengartikan cinta berakibat lumpuhnya akal dan kalbu. Dalam diri manusia sendiri, terkumpul lima komponen dasar : Ruh, hati, akal, Dzauq (perasaan), dan nafsu. Celakanya, banyak kaum muda dan dewasa yang mengaktifkan nafsu semata, sementara ruh, hati, akal, dan dzauq tidak difungsikan sebagaimana mestinya.
Di atas segalanya, baginda Rasul saw pernah bersabda,
اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْماَنُ اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang-orang penyayang akan dikasihani oleh Tuhan Yang Maha Penyayang, Maha Suci lagi Maha Tinggi. Sayangilah mahkluk yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh yang di langit”.
Makna hadits ini adalah (Nawawi Al Jawi:1426), Orang-orang yang menyayangi segenap mahkluk di bumi, baik manusia maupun hewan yang dilindungi, yaitu memperlakukan mereka dengan perlakuan baik, maka Allah akan menyayangi mereka yang melakukan perbuatan itu.
Lebih dari itu, cinta merupakan naluri manusia. “Tiada manusia yang tiada memiliki cinta, tiada kebaikan bagi orang yang tiada cinta. Tiada keindahan dan kenikmatan di dunia jika kita menyendiri tanpa perasan cinta,” demikian cetus Al Abbas bin Al Ahnaf seperti dikutip Ibnul Qoyyin Al Jauziyah dalam Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul `Asyiqin.
SIKAP KITA?
Sikap kita mestilah berbanding lurus dengan sikap yang mencerminkan jati diri seorang muslim. Perayaan hari kasih sayang atau V-Day tidak lebih sekedar upaya peringatan kematian seorang pendeta yang dipandang sebagai ‘martir’ cinta. Berbicara tentang cinta dan kasih sayang, Islam tidak kehabisan bahan untuk itu. Terlebih salah satu pondasi berdiri tegaknya ajaran Islam karena Rahmatan lil Alamin yang salah satunya memprioritaskan hak (cinta) kepada Allah dari yang lain.
Hanya saja, alih-alih menjajal cinta kepada Allah justru cinta kepada sesama manusia sering disalahtafsirkan dengan berpacaran, ber-kholwah (berdua-duaan) di tempat-tempat ramai atau sepi, melakukan hubungan biologis pra-nikah. Akibat dari peringatan V-Day ini lahirlah anak-anak tanpa bapak disertai merajalelanya aborsi.
Paling tidak, sudahkah kita membaca, mengetahui dan mengamalkan firman Allah SWT dalam surah Al Isra`36 :
Ÿوَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya”.
Di dalam Islam tidak ada hari raya selain hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Lagi pula, ungkapan cinta dan kasih sayang tidak perlu diutarakan pada waktu-waktu tertentu. Tidak perlu menunggu tanggal 14 Februari. Sebab, cinta adalah naluri manusia yang diberikan Allah kepada setiap insan. Jadi, kapan dan di mana pun juga, ekspresi cinta bisa diungkapkan setiap saat.
Sementara itu, Rasul bertutur : “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut”.
Sabda Nabi saw lainnya : “Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka”. Kami bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah yang anda maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashrani?” Rasulullah menjawab, “Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari-Muslim)
V-Day adalah bencana budaya buat kita semua. Meski begitu, belumlah cukup sekedar fatwa haram tanpa dicarikan solusi yang memadai sehingga kawula muda bisa meletakkan cinta sesuai pada tempatnya.
Akhirnya, peringatan V-Day sudah waktunya kita eliminasi lalu kita jadikan sebagai monumen kecelakaan sejarah yang tidak perlu ditangisi apalagi diikuti.

Senin, 11 Januari 2010

"Dulu Dihina Kini Didambakan"
oleh:
Idham Kholid
11-10-2010

Kepemimpinan baru akan dinilai baik jika pemimpin tidak lagi memimpin. Secara histories para pemimpin bangsa ini dari Ir. Soekarno, Soeharto sampai Abdurahman Wahid (Gusdur) mereka sama-sama dihina namun kemudian dibanggakan diagungkan bahkan diharapkan kehadirannya untuk memimpin negeri ini kembali.
Soekarno adalah bapak bangsa pertama di Negeri ini begitu besar pemikiran yang ia sumbangkan untuk bangsa agar bisa merdeka sehingga pada tahun 1945 Soekarno dan Hatta sah menjadi kepala Negara. Saat itu masyarakat sepertinya tidak salah dan tidak akan pernah salah memilih pemimpin, Soekarono diagungkan bahkan ucapannya menjadi nutrisi yang dapat memberikan semangat rakyatnya.
Rasa sayang Soekarno kepada rakyatnya kemudian dibuktikan dengan konsep NASAKOM agar bangsa dapat bersatu dan saling menghargai satu dengan yang lainnya, namun pemikiran itu tidak bisa dipahami rakyat sehingga rakyat menafsirkan soekarno telah pro komunis dan NASAKOM adalah siasat. Tadinya didambakan disegani kini dimusuhi.
Begitu juga dengan Soeharto, pasca tumbangnya rezim Orde Lama Soeharto tampil bak-pahlaman yang mampu membasmi kejahatan dan kekejaman PKI terhadap Jenderal-jenderal yang dibunuh pada tahun 1965. kemudian Soeharto pun didukung oleh para aktivis, akademisi dan masyarakat agraris untuk menjadi Presiden menggantikan Soekarno
Diawal kepemimpinannya rakyat dibodohi dengan adanya perubahan baik struktur pemerintahan maupun pembangunan diseluruh tanah air, kemegahan sangat terasa saat itu. 32 tahun Soeharto memimpin Negeri ini tanpa terasa namun akhirnya karena terlalu lama rakyatpun bosan dan menginginkan reformasi diterapkan, itupun diterima oleh Soeharto. Kebosanan rakyat kemudian berbuntut negative pasca lengsernya Soeharto krisis ekonomi terjadi, seluruh kebutuhan naik tinggi setinggi-tingginya. Di zaman yang serba sulit dan mahal saat itu banyak rakyat mengharapkan Soeharto kembali untuk memimpin.
Tidak lama setelah BJ Habibie menggantikan Soeharto kurang lebih dua bulan, lalu tampil tokoh baru pemimpin negeri ini yaitu KH. Abdurahman Wahid atau lebih dikenal dengan sebutan (Gusdur). Di awal kepemimpinannya Gusdur adalah tokoh atau presiden pertama negeri ini yang berasal dari kalangan Pesantren, namun gaya dan pola pikirnya sama sekali tidak mencerminkan ciri khas pesantren, bahkan Gusdur dinilai banyak orang sebagai tokoh kontropersi, karena pemikiran dan keputusannya tidak bisa diterima oleh masyarakat luas. Gusdur dihina dan kebijakannya di tentang lebih-lebih pada saat ia ingin melakukan kerjasama dengan Negara Israel ia mendapat keritikan hebat dari dalam negeri bahkan di luar negeri yang notabene Islam yang menganggap dirinya telah berkhianat karena Israel adalah jelas-jelas musuh Islam.
Pemikiran Gusdur memang tidak banyak dimengerti banyak orang sehingga pemikiran dan tindakannya seakan-akan menjadi ancaman bagi negera. Dalam kepemimpinannya Gusdur lebih banyak membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar, dia membela apa yang tidak seharusnya dibela yaitu dengan mengangkat martabat kebebasan dan persamaan kelompok-kelompok minoritas sehingga Gusdur disebut pahlawan bagi kelompok kecil dan musuh kelomok yang besar.
Tindakannya yang tidak bisa diterima kemudian ia di jatuhkan dari kursi ke presidenannya. Kemudian di saat ia keluar meninggalkan Istana Negara ia menunjukkan kewibawaannya dengan mengenakan kaos oblong dan celana kolornya, mungkin ini adalah hal yang hina dan tindakan yang bodoh untuk dilakukan bagi seorang kepala Negara, namun hal itu beda maknanya dimata Gusdur dan ulama.
Bahwa apa yang dilakukan Gusdur pernah dilakukan pula oleh pemimpin (khalifah) besar Islam yang adil Umar bin Abdul Aziz yang tidak mau memakai pasilitas Negara di luar tugas negaranya. Kurang lebih tujuh tahun lamanya Gusdur tidak lagi menjadi presiden dan kini ia telah tiada, di masa kepemimpinannya ia banyak dihina dan dianggap tidak becus mengurus Negara, namun setelah kepergiannya kemudian barulah muncul ucapan-ucapan kekaguman terhadap dirinya.
Dulu mereka dihina dianggap tidak lagi berguna, kini mereka didambakan seperti ratu adil yang tak kunjung datang. Dan saat itu pulalah kepemimpinan baru terlihat baik di saat mereka tidak lagi memimpin….!

Kamis, 10 Desember 2009

Inspirasi Di Hari Korupsi



Sejatinya kita terlahir di dalam hidup ini itu bukan sebagai makhluk individual bukan juga sebagai makhluk ekonomic, melainkan sebagai makhluk sosial yang memiliki insting untuk berteman serta mempengaruhi orang lain dalam kehidupannya, karena sejatinya kita tidak akan hidup tanpa orang lain. Begitu juga sama halnya ketika Allah menciptakan kita dengan ciri khas yang unik hidup dalam keanekaragaman di dalam bersuku dan berbangsa-bangsa dan atas dasar itulah kita kemudian dititipkan oleh-Nya sepenggal surga yang diberinama Indonesia.

Indonesia adalah Negeri yang kaya. Negeri yang telah membuat iri negeri-negeri lainnya sejak seratus, duaratus bahkan tigaratus tahun yang lalu. Dalam perkembangannya bahwa sejarah telah mencatat Indonesia "atau dulu lebih dikenal dengan sebutan Nusantara" pernah menjadi primadona Eropa dalam hal perdagangan dan rempah-rempah. Ironisnya kekayaan dan kesuburan Indonesia kemudian dipermainkan oleh beberapa pihak kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai penyambung lidah rakyat dengan memonopoli seluruh kekayaan Alam kita ini ke jalan yang salah. Tidak hanya itu, para pemimpin negeri ini juga kemudian terjebak dalam permainan ekonomi barat dengan membiarkan mereka "Barat" dapat leluasa campurtangan di dalam sistem mengaturan perekonomian kita.

Proteksi yang lemah dan bersikap patuh terhadap barat juga membuat semakin kerdilnya pemimpin-pemimpin rakyak kita

Mental-mental penghianat dan penjilat teramat jelas diperlihatkan oleh pemimpin-pemimpin palsu negeri ini. Topeng-topeng keadilan mereka gunakan untuk menipu dan menindas rakyat mereka sendiri, selanjutnya mereka buat aturan-aturan hukum yang hanya bisa dimengerti oleh mereka sendiri, bukan rakyat.

Sekarang warisan kerakusan itu telah melekat di dalam tubuh Ibu kita Pertiwi. Kejahatan telah dibenarkan jika menguntungkan dan kebenaran sering disalahkan jika tidak menghasilkan uang. Kini Indonesia bukan lagi surga sebagaimana dulu awalnya, namun Indonesia kini adalah garis pemisah antara surga dan neraka. Surga bagi mereka yang pintar berdusta dan memperjualbeli hukum dengan harta. Sedangkan neraka itu bagi mereka yang tidak mengerti apa-apa….?

Contoh dari warisan yang ditanamkan Neoliberalism barat terhadap bangsa kita adalah tindakan tega terhadap saudara, korupsi, berbuat curang serta merampas hak-hak yang bukan hak-haknya. Kecerdasan senantiasa telah membuat mereka yang cerdas bertindak sesuai keinginannya tanpa memperdulikan saudara-saudaranya yang lemah.

Kemarin Dunia telah menyuarakan kekecewaannya dengan diperingati hari Korupsi se-dunia. Ribuan massa dari berbagai macam elemen masyarakat dan organisasi menyuarakan aspirasinya di depan Istana Negara untuk para pemimpin agar agar dapat berlaku amanah dan tanggung jawab dalam mensejahtrakan rakyat. Massa juga menuntut para penegak hukum untuk bisa bertindak adil dalam mengambil keputusan tanpa memandang bulu. Yang benar harus dibenarkan dan yang salah harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di negeri ini. Ingat sejatinya Indonesia adalah sepenggal surga yang dititipkan untuk seluruh masyarakat Indonesia bukan untuk sekelompok orang.

Harapan kami kedepan, mudah-mudahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Kabinet Indesia Bersatu jilid Ke-II nya mampu menjawab permasahan-permasalahan yang terjadi di negeri ini jauh lebih baik dari sebelumnya..

Idham 10 Des 2009

Jumat, 20 November 2009

KLAIM TERHADAP ISU 2012


LOGIKA YANG PATAH TENTANG 2012
Disusun oleh: Idham Kholid
20 November 2009


Saat ini kita diajak berpikir oleh mereka yang telah mengklaim bahwa Nibiru, Planet yang telah ditemukan oleh bangsa Sumeria Tengah sedang melaju kencang menuju bumi. Banyaknya perubahan penomena alam yang tidak biasa saat ini kemudian dikait-kaitkan dengan akan terjadinya akhir dari kehidupan. Artinya apa, bahwa kehancuran global di bumi ini akan terjadi. Tidak hanya itu isu kehancuran bumi juga diperkuat dengan system penanggalan dan peramalan suku Maya kuno yang berakhir di bulan Desember tanggal 21 tahun 2012, dan yang tidak kalah menghebohkan lagi bahwa prediksi mentah ini dengan begitu cepat menjadi isu public setelah di buatnya film oleh Ronald Emmeric tentang kehancuran global di 2012 yang barhasil menyedot perhatian banyak kalangan diseluruh dunia sampai kepada kita di Indonesia.

Yang menjadi pertanyaan bagi saya saat ini adalah, apakah benar adanya planet Nibiru, serta dengan cara apakah bangsa Sumeria Tengah itu menemukan keberadaan planet tersebut …..? sedangkan menurut NASA beberapa waktu lalu dalam situsnya memberikan statement tentang tidak adanya Planet Nibiru atau planet X dan planet Eris apapun namanya yang saat ini tengah mendekati bumi, meskipun ada kata NASA maka itu akan dapat dilihat oleh seluruh astronot dengan mata telanjang. “Ini hanya hoax internet yang tak ada dasar untuk mendukung klaim tersebut” kata NASA.

Ada pendapat mengatakan jika itu benar maka akan terulang sejarah evolusi terbesar dalam sejarah kehidupan seluruh makhluk bumi seperti yang terjadi di 65 juta tahun lalu, disaat komet dan asteroid yang bertabrakan dengan bumi hingga mengakibatkan dinosaurus musnah.. tapi itu tidaklah mungkin terjadi untuk kesekian kalinya, kenapa karena saat kehidupan dinosaurus kerak bumi saat itu sedang dalam pembentukan yang mengakibatkan suhu panas yang saaangat tinggi hingga mengakibatkan hancurnya lapisan bumi.

Mungkin pendapat-pendapat diatas adalah bentuk dari kerangka berpikir mereka yang menjadikan logika sebagai kekuatan yang sempurna, atau mungkin mereka “para Ilmuan” sedang berkompetisi dalam memecahkah misteri penomena alam yang sedang terjadi dengan bentuk penafsiran mereka masing-masing, dan bisa juga klaim tentang 2012 hanya strategi market dari sekelompok orang untuk mengeruk keuntungan dengan diciptakannya isu tentang kehancuran global….?

Bagi saya terjadinya hari akhir itu tidak bisa dikaitkan dengan logika setinggi apapun, karena sulit bagi kita atau mereka yang memiliki kejeniusan tinggi untuk dapat menjawab misteri hari akhir. Dan perlu di ingat bahwa manusia itu bukanlah makhuk yang paling tahu, namun sebaliknya bahwa manusia itu hanyalah makhluk yang memiliki rasa ingin tahu dan tidak lebih tahu dari Maha Yang Lebih Tahu...

terimakasih

Senin, 09 November 2009

Apakah Kejujuran Masih Dipinta...?


Amatlah mahal kejujuran di Negeri ini, sampai-sampai kejujuran di ibaratkan seperti barang yang sudah tidak lagi dibutuhkan orang. Anehnya kenapa kejujuran selalu ditempatkan di tempat yang paling tertinggi di Negeri ini..? semua orang-tua,muda,dari pejabat yang paling rendah hingga pejabat palingtinggi senantiasa menjadikan kejujuran sebagai senjata pamungkas dalam berbicara, dalam setiap retorika mereka.

Namun sedikit dari apa yang mereka ucapkan itu satupun tidak terlihat maksud dan makna kejujuran sesungguhnya. apakah itu yang dinamakan kejujuran yang fungsinya hanya untuk diucapkan namun tidak patut untuk dijalankan...?

apakah arti kebenaran jika ternyata kebenaran itu dipalsukan...?
Apalah fungsi adanya sebuah kekuasaan jika hanya memanfaatkan kebenaran,kejujuran,dan keadailan hanya untuk tujuan dan kepentingan kekayaan...?

yang ada jika semua kebenaran,kejujuran serta keadilan di Negara ini digunakan untuk kepentingan di atas tidaklah mustahil akan lahir firaun-firaun baru di Negara ini.

Indonesia adalah sepenggal Surga yang dititipkan oleh Sang Pencipta Jagad untuk di jaga keindahannya,kekayaaannya, serta kelangsungan didupnya. secara tidak langsung titipan itu merupakan amanat terbesar yang semestinya bisa dilindungi dan dipelihara dengan baik.

Yang sekarang Aku tanyakan adalah "masih adakah nurani yang tertanam kokoh di dalam hati-hati para pemimpin yang telah diamanatkan oleh bangsa ini untuk berbuat jujur dalam bertindak.? apakah begitu tipis perbedaan antara kejujuran dan kebohongan sehingga saking tipisnya sulit untuk bisa dibedakan..?

Para pemimpinku yang terhormat jujur adalah obat untuk dapat menyembuhkan penyakit kebuasan. jujur adalah penawar racun-racun yang dapat mematikan hati, karena apabila hati ini,hatiku,hati anda, hati kita semua pemimpin-pemimpin kami, maka matilah semua yang ada. Artinya jika hati-hati para pemimpin kita telah mati, maka tidak lama lagi kitapun akan mati. Mati dalam kemiskinan, mati dalam kebodohan dan mati dalam segala asfek kehidupan.

Satu hal yang penting untuk kita semua sadari...bawah rakyat semakin cerdas dalam menganalisa kisruh-kisruh setiap kejadian dalam pemerintahan,karena negara Indonesia saat ini adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi, negara yang bukan lagi sebuah rezim seperti sepuluh tahun yang lalu, disaat Soeharto menjadi presidennya.

bahwa hal yang perlu diperbaiki di Negeri ini ada tiga lembaganya yaitu:
1. Lembaga Hukum dan Kejaksaannya
2. Lembaga Kepolisiannya,
3. Lembaga Pemberantasan Korupsinya (KPK)

Jika tiga lembaga ini bisa melakukan tugas-tugasnya dengan baik dan menjunjung tinggi rasa Nasionalisme, nilai keadilan,kebenaran dan kejujuran serta ditambah dengan pemimpin yang bukan penjilat, maka Indonesia tidak perlu lama-lama menjadi negara yang maju, lima sampai sepuluh tahun perubahan itu akan dapat dirasakan oleh semua rakyat Indonesia...

Wassalam
Idm.

MAKNA FILOSOFIS DALAM HIDUP


Apakah ini yang disebut dengan kehidupan yang selalu dikaitkan dengan sebuah kekejaman?
Apakah bisa dikatakan sebuah perubahan jika telah memakan korban?
Apakah ada di dunia ini manusia yang tidak pernah mengalami masalah, dan apakah benar setelah masalah satu hilang akan datang masalah-masalah lainnya?

Saudara kehidupan adalah proses panjang yang mengerikan untuk menuju satu tujuan yang membawa kita kepada puncak tertinggi yaitu kebahagiaan! Dunia? Atau akhirat?.

Hidup juga dapat diibaratkan seperti seorang pendaki yang ingin menaklukkan puncak gunung merapi. Melihat indahnya laut, indahnya rumah penduduk dari atas langit, indahnya alam dan sejuknya udara sambil ditemani secangkir kopi hangat. Mungkin itulah pandangan kita pertama ketika ingin memulai perjalanan dalam hidup ini saat kita belum mengenal arti kehidupan, ketika kita ditanya oleh orang tua kita atau guru pada saat kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar. "Idham apa cita-cita kamu kalo sudah besar nanti? Maka si Idham kecil pun menjawab dengan kepolosan dan keluguannya! "saya ingin menjadi ABRI bu, biar kalo ada penjahat aku tembak" namun apakah ketika Idham kecil itu besar dengan seenaknya bisa menjadi Tentara lalu dengan mudah menangkap penjahat? Tidak! Ada proses penggemblengan yang harus di ikuti untuk mendapat pengakuan sebagai ABRI. Begitu juga sama dengan perjalanan sang pendaki gunung Merapi untuk menempuh puncak tertinggi membutuhkan tekad yang kuat, berani melawan ketakutan, terpaan badai, menerangi kegelapan malam setelah mentari tenggelam dengan pelita rembulan.

Jika pendaki berhasil melewati rintangan mungkin mereka akan sampai pada puncak tujuan dengan rasa bangga dan sangat bahagian sambil berkata "akhirnya aku sampai juga". Setelah mencapai kebahagian apakah seorang pendaki itu selalu merasakan kebahagiaan tanpa ada rasa bosan setiap hari melihat itu dan itu melulu? Apakah ketika pendaki itu bosan itu bukan sebuah masalah baru? Itu mungkin bisa terjadi, kalo bagi para pendaki, namun bagi orang yang mencapai kebahagian dengan kelimpahan harta bisa saja mereka tidak merasa bosan dengan banyaknya harta. Begitu juga bagi kalangan kaum sufi misalnya, ketika mereka sudah memcapai kenikmatan dalam ibadah mereka pun tak mau meninggalkan kenikmatan itu sedetik pun,tak kalah menariknya bapa saat pelantikan Kabinet Jilid II Presiden teripilih Bangsa ini Babang Susilo yudhoyono mengatakan kira-kira begini katanya "setelah meraih kesuksesan besar maka bukan berarti tidak akan menghadapi masalah baru" begitu katanya. jadi apakah mereka bisa mengalami masalah setelah berada di puncak kebahagiaan? Jawabannya adalah ada pada pendapat dan penafsiran kita masing-masing, yang pasti masalah itu adalah faktor alamiayah bagi setiap individu dari kita semua...!


Idham, 13 Februari 2009